Rabu, 30 Desember 2015

makalah amnesia



KATA PENGANTAR

OM SWASTYASTU
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat, dan hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu guna memenuhi tugas mata kuliah Perkembangan Peserta Didik yang berjudul PENGARUH AMNESIA TERHADAP PENDIDIKAN”.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kemajuan saya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan pembaca pada umumnya.
OM SHANTI, SHANTI, SHANTI, OM


Denpasar, 22 November 2015

Penyusun









DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .....................................................................................................i
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………...ii

BAB 1 PENDAHULUAN.............................................................................................. 1
1.1  Latar Belakang ....................................................................................................... 1
1.2  Rumusan Masalah .................................................................................................. 2
1.3  Tujuan Penulisan .................................................................................................... 2

BAB II  PEMBAHASAN .............................................................................................. 4
2.1 Pengertian Amnesia............................................................................................... 4
2.2 Faktor Yang Menyebabkan Amnesia.................................................................... 4
2.3 Jenis-Jenis Amnesia .............................................................................................. 5
2.4 Cara Mencegah Dan Mengobati Amnesia ............................................................ 7
2.5 Danpak Amnesia Terhadap Pendidikan ............................................................... 7


BAB III PENUTUP  .................................................................................................... 11
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................... 11


DAFTAR PUSTAKA






BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Hakikat proses belajar bertitik tolak dari suatu konsep bahwa belajar merupakan perubahan perbuatan melalaui aktivitas, praktik, dan pengalaman. Dua faktor utama yang menentukan proses belajar adalah hereditas dan lingkungan. Hereditas adalah bawaan sejak lahir seperti bakat, abilitas, dan intelegensi, sedangkan aspek lingkungan yang paling berpengaruh adalah orang dewasa sebagai unsur manusia yang menciptakan lingkungan, yakni guru dan orangtua. Faktor lainya ialah aspek jasmaniah seperti penglihatan, pendengaran, biokimia, susunan, saraf, dan respons individu terhadap perangsang dengan berbagai kekuatan dan tujuannya.
Dari pengalaman sehari-hari, kita memiliki kesan seakan-akan apa yang kita alami dan kita pelajari tidak seluruhnya tersimpan dalam akal kita. Padahal, menurut teori kognitif apapun yang kita alami dan kita pelajari, kalau memang system akal kita mengolahnya dengan cara yang memadai, semuanya akan tersimpan dalam subsistem akal permanen kita. Akan tetapi, kenyataan yang kita alami terasa bertolak belakang dengan teori itu. Sering kali terjadi, apa yang telah kita pelajari dengan tekun justru sukar untuk diingat kembali bahkan mudah terlupakan. Sebaliknya, tidak sedikit pengalaman dan pelajaran yang kita tekuni sepintas lalu mudah melekat dalam ingatan. Ingatan adalah kemampuan otak untuk menerima, menyimpan dan mereproduksikan apa yang telah dipelajari atau dialami. Dengan adanya kemampuan mengingat pada manusia, hal ini menunjukkan bahwa manusia mampu menerima, menyimpan, dan menimbulkan kembali pengalaman - pengalam yang dialaminya. Proses mengingat suatu informasi mencakupi 3 tahapan, yaitu memasukkan informasi (encoding), penyimpanan (storage) dan mengingat (retrieval).
Gangguan ingatan atau amnesia adalah keadaan dimana terjadinya kehilangan atau gangguan pada daya ingat. Gangguan tersebut sering ditemukan pada peminum alkohol dan pasien yang mengalami cedera kepala. Terdapat beberapa faktor yang mencetus perkembangan gangguan amnesia, termasuk faktor nutrisi, anatomis dan farmakologis.
Hidup dengan penderita amnesia bukan hal yang mudah. Tidak hanya keluarga dan teman yang dibuat frustrasi, tapi juga penderita sendiri.”Berbicara dengan seseorang atau mereka yang memahami amnesia atau kelompok pendukung mungkin akan lebih meringankan bebannya.
Dampak lain dari amnesia adalah ketidakmampuan membayangkan masa depan dan akan menyebabkan penderita akan selalu terbayang peristiwa yang telah terjadi dan terlupakan jika bertemu kembali dengan sesuatu yang terlupakan tersebut. Penelitian terakhir yang dipublikasikan dalam jaringan di Proceedings of the National Academy of Sciences menunjukkan bahwa amnesia dengan kerusakan pada hipokampus tidak dapat membayangkan masa depan.
Hal ini terjadi karena bila seorang yang normal membayangkan masa depan, mereka menggunakan pengalaman masa lalu untuk mengkonstruksi skenario yang mungkin dihadapi. Sebagai contoh, seseorang yang mencoba membayangkan apa yang akan terjadi dalam pesta yang hendak didatanginya akan menggunakan pengalaman pesta sebelumnya untuk membantu mengkonstruksi kejadian pada masa depan. Makalah ini akan membahas tentang pengertian amnesia, faktor yang menyebabkan amnesia, jenis-jenis amnesia, cara mencegah dan mengobati amnesia, dan serta pengaruh amnesia terhadap pendidikan.

1.2  Rumusan Masalah
Bertitik tolak dari latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka penulis dapat menyusun rumusan permasalahan sebagai berikut:
1.      Apakah yang dimaksud dengan Amnesia?
2.      Apakah faktor yang menyebabkan Amnesia?
3.      Apa saja jenis – jenis Amnesia?
4.      Bagaimana cara mencegah dan mengobati Amnesia?
5.      Apakah pengaruh Amnesia terhadap pendidikan?

1.3  Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah:
1.      Untuk mengetahui pengertian Amnesia.
2.      Untuk menegtahui faktor yang menyebabkan Amnesia.
3.      Untuk mengetahui jenis – jenis Amnesia.
4.      Untuk mengetahui cara mencegah dan mengobati Amnesia.
5.      Untuk mengetahui pengaruh Amnesia terhadap pendidikan.





BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Pengertian Amnesia
Amnesia (dari Bahasa Yunani Ἀμνησία) adalah kondisi terganggunya daya ingat. Penyebab amnesia dapat berupa organik atau fungsional. Penyebab organik dapat berupa kerusakan, akibat trauma, penyakit, atau penggunaan obat-obatan (biasanya yang bersifat sedatif) dan yang terparah bisa juga disebabkan oleh opeerasi transplantasi sum-sum tulang belakang. Penyebab fungsional adalah faktor psikologis, seperti halnya. Amnesia dapat pula terjadi secara spontan, seperti terjadi pada transient global amnesia Jenis amnesia global ini umum terjadi mulai usia pertengahan sampai usia tua, terutama pada pria, dan biasanya berlangsung kurang dari 24 jam.
Ingatan (memory) ialah kekuatan jiwa untuk menerima, menyimpan dan mereproduksikan kesan-kesan. Jadi, ada 3 unsur dalam perbuatan ingatan, menerima kesan-kesan, menyimpan dan mereproduksikan. Orang yang dapat mengingat sesuatu kejadian, ini berarti kejadian yang diingat itu pernah dialami, atau dengan kata lain kejadian itu pernah dimasukkan ke dalam jiwanya, kemudian disimpan dan pada suatu waktu kejadian itu ditimbulkan kembali dalam kesadaran. Dengan demikian ingatan itu merupakan kemampuan yang berkaitan dengan kemampuan untuk menerima atau memasukkan (learning), menyimpan (retention), dan menimbulkan kembali (remembering) hal-hal yang telah lampau.  Dengan kata lain ingatan merupakan kemampuan psikis untuk memasukkan (learning), menyimpan (retention), dan menimbulkan kembali (remembering) hal-hal yang lampau.

2.2  Faktor yang menyebabkan Amnesia
Adapun factor yang dapat menyebabkan amnesia secara umum:
1.      Salah kenangan (confabulation)
2.      Masalah neurologis, seperti tremor dan kejang
3.      Penuaan/bertambahnya usia
4.      Alkoholisme (Penyalahgunaan konsumsi alkohol dalam jangka panjang).
5.      Kerusakan otak, baik karena penyakit atau luka akibat benturan
6.      Pertumbuhan otak (yang disebabkan oleh tumor atau infeksi Tumor tumbuh di bagian otak yang bertanggung jawab mengontrol memori.
7.      Infeksi otak.
8.      Depresi atau trauma emosional, trauma otak, histeria dan stroke
9.      Obat-obatan, seperti benzodiazepines dan obat-obatan anestetis (Efek samping obat atau pengobatan tertentu).
10.  Terapi elektrokonfulsif (khususnya yang dilakukan dalam jangka panjang)
11.  Masalah nutrisi (kekurangan vitamin B12)
12.  Radang otak (Encephalitis) yang diakibatkan oleh infeksi virus atau karena reaksi imun tubuh terhadap kanker di bagian tubuh lain.
13.  Kondisi otak yang kekurangan oksigen
14.  Penyakit otak degeneratif, misalnya penyakit Alzheimer.
15.  Stroke
Adapun penyebab lain amnesia menurut para ahli meliputi:
1.      Masalah tiroid-mereka dengan kegiatan-kegiatan yang lebih rendah dari kelenjar tiroid berada pada risiko kehilangan memori.
2.      Obat penenang dan beberapa obat-obatan yang digunakan untuk melawan  penyakit Parkinson dapat menyebabkan kehilangan memori dari waktu ke waktu.
3.      Jangka panjang kerusakan otak akibat penyalahgunaan alkohol. Korsakoff's psikosis disebabkan oleh penyalahgunaan alkohol jangka panjang.
4.      Diet atau lain kekurangan vitamin B1 atau tiamin dapat mengakibatkan amnesia.
5.      Transient global amnesia yang disebabkan oleh masalah dengan aliran darah ke bagian dari otak, yang menyebabkan episode tiba-tiba kehilangan memori yang seseorang tidak ingat setelah itu.

2.3  Jenis-jenis Amnesia
Adapun jenis-jenis Amnesia secara umum yaitu:
1.      Emotional/hysterical amnesia (fugue amnesia):
Hilangnya memori karena trauma psikologis seperti kejahatan seksual. Kondisi ini biasanya tidak menetap.Anterograde amnesia: kejadian baru dalam ingatan jangka pendek tidak ditransfer ke ingatan jangka panjang yang permanen. Penderitanya tidak akan bisa mengingat apapun yang terjadi setelah munculnya amnesia ini walaupun baru berlalu sesaat.
2.      Retrograde amnesia: ketidakmampuan memunculkan kembali ingatan masa lalu yang lebih dari peristiwa lupa biasa.
3.      Lacunar amnesia: ketakmampuan mengingat kejadian tertentu, seperti ingatan jangka pendek.
4.      Posthypnotic amnesia: hilangnya memori yang disebabkan oleh hipnotis. Bisa meliputi ketakmampuan mengingat peristiwa-peristiwa yang terjadi selama hipnotis atau informasi yang tersimpan dalam memori jangka panjang.
5.      Korsakoff syndrome: hilangnya memori karena kecanduan alkohol kronis,wah pasti ini biasanya yang tukang mabok.
6.      Transient global amnesia: hilangnya memori spontan yang bisa berlangsung antara beberapa menit hingga beberapa jam dan biasanya dialami oleh orang berusia baya dan lanjut.
7.      Anterograde amnesia merupakan suatu bentuk amnesia dimana peristiwa atau kejadian baru yang ada dalam ingatan jangka pendek tidak ditransfer ke ingatan jangka panjang yang permanen. Jenis amnesia ini tidak benar benar kehilangan ingatan tetapi penderitanya tidak mampu membentuk ingatan baru, Misalnya seseorang mampu mengingat hal-hal di masa lampau tetapi tidak mampu mengingat hal hal yang terjadi setelah kecelakaan walau hal tersebut sering dilakukan.
Selain itu juga ada jenis amnesia lain yang cukup parah adalah Amnesia parsial yaitu ketidakmampuan mengingat beberapa orang dalam jangka waktu 3 tahun bahkan selamanya, kejadian ini biasanya disebabkan oleh seseorang tersebut mengalami operasi transplantasi sum-sum tulang belakang. Kejadian ini cukup langka karna tidak banyak orang yang mau untuk melakukan tranplantasi sum-sum tulang belakang untuk pengobatan penyakit Thalassemia Mayor. Jenis ingatan yang bisa terkena amnesia:
1.      Ingatan segera: ingatan akan peristiwa yang terjadi beberapa detik sebelumnya.
2.      Ingatan menengah: ingatan akan peristiwa yang terjadi beberapa detik sampai beberapa hari sebelumnya.
3.      Ingatan jangka panjang: ingatan akan peristiwa di masa lalu.

2.4  Cara mencegah dan mengobati Amnesia
Karena kerusakan otak dapat menjadi akar penyebab amnesia, penting untuk mengambil langkah-langkah untuk mengurangi kemungkinan Anda untuk cedera otak;
1.      Hindari penggunaan alkohol yang berlebihan.
2.      Kenakan helm ketika bersepeda dan sabuk pengaman saat berkendara
3.      Mengobati infeksi dengan cepat sehingga tidak memiliki kesempatan untuk menyebar ke otak.
4.      Jangan terlalu banyak mengkonsumsi minuman beralkohol.
5.      Gunakan helm saat bersepeda atau bersepeda motor dan pakai selalu sabuk pengaman saat mengendarai mobil.
6.      Segera berobat jika mengalami infeksi sehingga tidak sempat menyebar ke otak.
7.      Segera lakukan langkah medis jika Anda mengalami gejala yang mengarah pada terjadinya stroke atau brain aneurysm (pembengkakan pembuluh darah otak), seperti sakit kepala parah serta mati rasa sebelah atau kelumpuhan.
Dan cara mengobati amnesia atau kehilangan memori mencakup:
1.      Terapi kognitif yang menggunakan pidato atau bahasa terapis dapat membantu pada pasien dengan ringan untuk kehilangan memori moderat.
2.      Dalam banyak kasus hilangnya daya ingat ringan dapat bertahan. Perlakuan terhadap kondisi medis yang mendasari yang menyebabkan kehilangan memori. Ini termasuk memperlakukan rendah tiroid penyakit fungsi, hati dan ginjal. Perawatan stroke, cedera kepala, gumpalan darah di otak dan pendarahan dalam otak dapat digunakan untuk mengurangi hilangnya karena penyebab ini.
3.      Pengobatan penyakit jiwa seiring. Ini termasuk mengobati depresi, kecemasan, gangguan bipolar dan skizofrenia.
4.      Memperlakukan alkoholisme dan penyalahgunaan narkoba terlarang.

2.5  Dampak Amnesia terhadap pendidikan
Banyak dampak atau akibat yang akan dirasakan oleh penderita amnesia apalagi penderita masih dalam masa menuntut ilmu, sering kita jumpai dalam dunia pendidikan peserta didik lupa atau susah mengingat pelajaran yang baru saja dijelaskan atau bahkan akan mengalami kesulitan untuk mengingat pelajaran yang sudah lampau. Hal seperti itu dapat dikategorikan Amnesia ringan sampai amnesia berat dengan berbagai penyebab atau gejala yang dirasakan oleh peserta didik. Berikut ini akan disampaikan dampak amnesia ringan untuk siswa atau pelajar dalam mengingat pelajarannya.
Pertama, Amnesia terjadi karena gangguan konflik antara item-item informasi atau materi yang ada dalam sistem memori siswa. Dalam interfence theory (teori mengenai gangguan), gangguan konflik ini terbagi menjadi dua macam dalam buku psikologi pendidikan (Reber, 1988; Best, 1989; Anderson, 1990) yaitu:
1.      Proactive Interference.
Gangguan ini terjadi jika item-item atau materi pelajaran yang lama telah tersimpan dalam subsistem akal permanennya mengganggu masuknya materi pelajaran baru. Dalam hal ini gangguan seperti ini terjadi jika seorang siswa mempelajari sebuah materi pelajaran yang sangat mirip dengan materi pelajaran yang telah dikuasainya dalam waktu yang relatif pendek. Dalam keadaan demikian materi pelajaran yang baru sulit untuk diingat dan dengan sangat mudah untuk dilupakan.
2.      Retroactive Interference.
Gangguan ini terjadi jika materi pelajaran baru membawa konflik dan gangguan terhadap pemanggilan kembali materi pelajaran yang telah lebih dahulu tersimpan dalam subsistem akal permanennya siswa tersebut. Dalam hal ini materi pelajaran lama akan sangat sulit diingat atau diproduksi kembali (siswa tersebut lupa akan materi pelajaran lama itu). Seorang siswa akan mengalami gangguan proaktif apabila materi pelajaran yang sudah lama tersimpan dalam subsistem akal permanennya mengganggu masuknya materi pelajaran baru. Peristiwa ini terjadi apabila siswa tersebut mempelajari sebuah materi pelajaran yang sangat mirip dengan materi pelajaran yang telah dikuasainya dalam tenggang waktu yang pendek. Dalam hal ini, materi yang baru saja dipelajari akan sangat sulit diingat adatu diproduksi kembali.
Sebaliknya, seorang siswa akan mengalami gangguan retroaktifapabila materi pelajaran baru membawa konflik dan gangguan terhadap kembali materi pelajaran lama yang telah lebih dahulu tersimpan dalam subsistem akal permanen siswa tersebut. Dalam hal ini, materi pejaran lama akan sangat sulit diingat atau diproduksi kembali. Dengan kata lain, siswa tersebut lupa dengan materi pelajaran lama tersebut.
Kedua, Amnesia dapat terjadi pada seorang siswa karena adanya tekanan terhadap item yang telah ada, baik sengaja ataupun tidak. Penekanan ini terjadi karena adanya kemungkinan:
a.       Karena item informasi (berupa pengetahuan, tanggapan, kesan dan sebagainya) yang diterima siswa kurang menyenangkan, sehingga ia dengan sengaja menekannya hingga ke alam ketidaksadaran.
b.      Karena item informasi yang baru secara otomatis menekan item informasi yang telah ada, jadi sama dengan fenomena retroaktif.
c.       Karena item informasi yang akan direproduksi (diingat kembali) itu tertekan kealam bawah sadar dengan sendirinya lantaran tidak pernah digunakan.
Itulah pendapat yang didasarkan para repression theory yakni teori represi/ penekanan (Reber 1988).  Namun, perlu ditambahkan bahwa istilah “alam ketidaksadaran” dan “alam bawah sadar” seperti tersebut di atas, merupakan gagasan Sigmund Freud, bapak psikologi analisis yang banyak mendapat tantangan baik dari kawan maupun lawannya itu.
Ketiga, amnesia dapat terjadi pada siswa karena perubahan situasi lingkungan antara waktu belajar dengan waktu mengingat kembali. Jika seorang siswa hanya mengenal atau mempelajari hewan jerapah atau kudanil lewat gambar-gambar yang ada di sekolah misalnya, maka kemungkinan dia akan lupa menybut nama hewan-hewan tadi ketika melihatnya di kebun binatang.
Keempat, amnesia dapat terjadi karena perubahan sikap dan minat siswa terhadap proses belajar mengajar dengan tekun dan serius, tetapi karna sesuatu hal sikap dan minat siswa tersebut menjadi sebaliknya (seperti karena ketidaksenangan kepada guru) maka materi pelajaran itu akan mudah terlupakan.
Kelima, menurut law of disuse (Hilgard & Bower 1975) amnesia dapat terjadi karena materi pelajaran yang telah dikuasai tidak pernah digunakan atau dihafalkan siswa. Menurut asumsi sebagian ahli, materi yang diperlakukan demikian dengan sendirinya akan masuk ke alam bawah sadar atau mungkin juga bercampur aduk dengan materi pelajaran baru.
Keenam, amnesia tentu saja dapat terjadi karena perubahan urat syaraf otak. Seorang siswa yang terserang penyakit tertentu seperti keracunan, kecanduan alkohol, dan geger otak akan kehilangan ingatan item-item informasi yang ada dalam memori permanennya. Meskipun penyebab lupa itu banyak aneka ragamnya, yang paling penting untuk diperhatikan para guru adalah faktor pertama yang meliputi gangguan proaktif dan retroaktif, karena didukung oleh hasil riset dan eksperimen. Mengenai faktor keenam, tentu saja semua orang maklum.Kecuali gangguan proaktif dan retroaktif, ada satu lagi penemuan baru yang menyimpulkan bahwa lupa dapat dialami seorang siswa apabila item informasi yang ia serap rusak sebelum masuk ke memori permanennya. Item yang rusak (decay) itu tidak hilang dan tetap diproses oleh sistem memori siswa tadi, tetapi terlalu lemah untuk dipanggil kembali. Kerusakan item informasi tersebut mungkin disebabkan karena tennggang waktu (delay) antara waktu diserapnya item informasi dengan saat proses pengkodean dan transformasi dalam memori jangka pendek siswa tersebut (Best 1989, Anderson 1990).
Meskipun penyebab amnesia itu banyak aneka ragamnya, yang paling penting untuk diperhatikan para guru adalah faktor pertama yang meliputi gangguan proaktif dan retroaktif, karena didukung oleh hasil riset dan eksperimen.. Kecuali gangguan proaktif dan retroaktif, ada satu lagi penemuan baru yang menyimpulkan bahwa lupa dapat dialami seorang siswa apabila item informasi yang ia serap rusak sebelum masuk ke memori permanennya. Item yang rusak (decay) itu tidak hilang dan tetap diproses oleh sistem memori siswa tadi, tetapi terlalu lemah untuk dipanggil kembali. Kerusakan item informasi tersebut mungkin disebabkan karena tennggang waktu (delay) antara waktu diserapnya item informasi dengan saat proses pengkodean dan transformasi dalam memori jangka pendek siswa tersebut (Anderson, 1995).  Apakah materi pelajaran yang terlupakan oleh siswa benar-benar hilang dari ingatan akalnya? Menurut pandangan ahli psikologi kognitif, “tidak!” materi pelajaran itu masih terdapat dalam subsistem akal permanen siswa namun terlalu lemah untuk di panggil atau diingat kembali. Buktinya banyak siswa yang mengeluh “kehilangan ilmu”, setelah melakukan relearning (belajar lagi) atau mengikuti remedial teaching berfungsi memperbaiki atau menguatkan item-item informasi yang rusak atau lemah dalam memori para siswa tersebut, sehingga mereka berhasil mencapai prestasi yang memuaskan. 




BAB III
PENUTUP

3.1  Kesiimpulan
1.      Amnesia adalah kondisi terganggunya daya ingat
2.      Faktor penyebab Amnesia secara umum meliputi:
Salah kenangan, neurologis seperti tremor dan kejang, Penuaan/bertambahnya usia, Alkoholisme, Kerusakan otak, tumor atau infeksi tumor, Infeksi otak, Depresi atau trauma emosional, trauma otak, histeria dan stroke, Efek samping obat atau pengobatan tertentu, Terapi elektrokonfulsif  Masalah nutrisi (kekurangan vitamin B12), Radang otak (Encephalitis) yang diakibatkan oleh infeksi virus atau karena reaksi imun tubuh terhadap kanker di bagian tubuh lain, Kondisi otak yang kekurangan oksigen, Penyakit otak degenerative misalnya penyakit Alzheimer, Stroke.
3.      Jenis-jenis amnesia meliputi: Emotional/hysterical amnesia (fugue amnesia), Retrograde amnesia, Lacunar amnesia, Posthypnotic amnesia, Korsakoff syndrome amnesia, Transient global amnesia, Anterograde amnesia.
4.      Mencegah amnesia secara umum yaitu: Jangan mengkonsumsi minuman beralkohol, gunakan helm dan pakai selalu sabuk pengaman saat mengendarai motor/mobil, segera berobat jika mengalami infeksi sehingga tidak sempat menyebar ke otak, segera lakukan langkah medis jika mengalami gejala yang mengarah pada terjadinya stroke atau brain aneurysm (pembengkakan pembuluh darah otak). Mengobati amnesia mencakup: Terapi kognitif yang menggunakan bahasa terapis membantu pasien dengan ringan untuk kehilangan pada memori moderat, perawatan stroke, cedera kepala, gumpalan darah di otak dan pendarahan dalam otak dapat digunakan untuk penyebab ini,
Pengobatan penyakit jiwa seiring, Ini termasuk mengobati depresi, kecemasan, gangguan bipolar dan skizofrenia, memperlakukan mencegah alkoholisme dan penyalahgunaan narkoba.
5.      Banyak dampak atau akibat yang akan dirasakan oleh penderita amnesia apalagi penderita masih dalam masa menuntut ilmu, sering kita jumpai dalam dunia pendidikan, peserta didik lupa atau susah mengingat pelajaran yang baru saja dijelaskan atau bahkan akan mengalami kesulitan untuk mengingat pelajaran yang sudah lampau. Hal seperti itu dapat dikategorikan Amnesia ringan sampai amnesia berat dengan berbagai penyebab atau gejala yang dirasakan oleh peserta didik.






DAFTAR PUSTAKA

·         Kartini Kartono, 2003. Patologi Sosial (Gangguan-Ganguan Kejiwaan). Penerbit PT Raja Grafindo Persada : Jakarta
·         Suyanto, Agus. 1993. Psikologi Umum. Cetakan ke 9.  Jakarta: Bumi Aksara.
·         Purwanto, M. Ngalim. 1999. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

 




1 komentar: